Featured Post

Obesitas Bisa Terlihat Sejak Usia 5 Tahun

Gemuk ternyata tidak berarti sehat. Kelebihan berat badan akan berdampak kepada obesitas dan itulah yang kelak akan memicu munculnya penyakit jantung.

websembilan


Seseorang dengan bobot badan berlebihan berpotensi mengalami pelebaran jantung dan menjadi penyebab penyakit kardiovaskuler. Sebab dengan berat badan yang berlebih, ia akan mengalami kenaikan volume darah dalam tubuh dan curah jantung kardiak output, sehingga kerja jantung akan meningkat. Jantung yang dipaksa bekerja secara terus menerus akan menyebabkan otot jantung menjadi lebar. Hal inilah yang membuat orang dengan kelebihan berat badan menjadi mudah terserang berbagai macam penyakit berbahaya. 


Obesitas bukan muncul hanya karena konsumsi makanan saja tetapi juga disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan. Seorang anak yang mempunyai orangtua atau saudara yang mengalami kegemukan, besar kemungkinan si anak tersebut akan mengalami hal yang sama. Secara kasat mata, obesitas dapat terlihat sejak usia 5 tahun. Bahkan, anak-anak lebih sering terkena obesitas. Selain karena faktor genetik, kebiasaan mereka mengkonsumsi makanan yang mempunyai kandungan lemak tinggi adalah penyebabnya. Hal tersebut sebenarnya bisa dicegah, dengan cara membatasi konsumsi makanan cepat saji atau jajanan pada anak-anak. Karena kalau hal ini diabaikan, mereka akan mengalami obesitas yang lebih ekstrim lagi. 

Secara umum, obesitas terbagi kedalam dua tipe, tergantung jenis kelamin. Pertama, Tipe android (aple shape), yang terjadi pada laki-laki, yang biasanya ditandai dengan perut yang buncit. Kedua, Tipe ginoid ( pear shape) yang terjadi pada perempuan. Hal ini bisa dilihat dari bagian pinggul yang melebar. 

Sebenarnya, risiko penyakit kardiovaskular bisa di deteksi dengan cara sederhana. Salah satunya dengan mengukur pinggang dengan menggunakan meteran. Seorang laki-laki bisa dikatakan mempunyai risiko terkena penyakit kardiovaskular saat batas lingkar pinggang nya mencapai 94 cm. Sedangkan pada perempuan, batas lingkarnya adalah 80 cm. Hal ini penting dilakukan, karena akan membantu mencegah resiko yang lebih berbahaya lagi.

Dr. BRM Ario Soeryo Kuncoro, SpJP(K) menginformasikan, dari tahun ke tahun, tingkat obesitas di dunia ini semakin meningkat. Bahkan, menurut penelitian, wanita mempunyai resiko lebih tinggi mengalami obesitas dibandingkan laki-laki. Di Indonesia, tahun 2013, telah terjadi peningkatan angka prevelensi obesitas yang cukup signifikan. Mencapai angka 39,9% untuk wanita, dan 19,7% untuk pria. Hal tersebut di indikasi terjadi karena pergeseran gaya hidup.

Dewasa ini, apalagi di kota besar yang mengharuskan penduduknya bergerak cepat, membuat kesadaran akan kesehatan badan berkurang. Mereka banyak mengkonsumsi makanan cepat saji untuk megefesienkan waktu. Padahal, secara tidak langsung mereka sedang merusak tubuh dengan memasukkan racun ke dalam tubuh mereka sendiri. Bahkan, saat ini di pedesaan pun telah banyak yang menderita penyakit jantung. Konsumsi makanan menjadi penyebab utama mereka terserang penyakit jantung. Konsumsi ikan asin yang tidak diimbangi oleh sayur misalnya, akan meningkatkan hipertensi yang akan beresiko terkena penyakit jantung.

Lalu makanan atau minuman apa saja yang harus kita hindari? 

1. Makanan yang Mengandung Gula 
Kandungan gula yang berlebihan akan mengendap di dalam tubuh akan mengendalikan dan berubah menjadi lemak. 

2. Makanan yang Digoreng
Gorengan masih menjadi camilan favorit bagi banyak orang. Tanpa disadari, kandungan lemak yang ada dalam makanan yang digoreng itu sangat tinggi, dan beresiko membuat seseorang mengalami kenaikan berat badan atau obesitas. 

3. Makanan yang Mengandung Gas
Makanan tertentu seperti kacang polong, kembang kol, brokoli, kubis brussel, kol, bawang, paprika, dan buah jeruk dapat menyebabkan lebih banyak gas dalam saluran pencernaan. Sebaiknya hindari beberapa makanan tersebut agar perut tidak bertambah buncit.

4. Minuman Bersoda
Minum minuman bersoda atau yang berkarbonasi mengandung gelembung-gelembung gas yang akan membuat berat badan bertambah. Perut akan terlihat buncit, dan jika terus menerus dikonsumsi akan membuat berat badan terus meningkat.


Itulah beberapa makanan yang harus dijauhi agar terhindar dari obesitas atau kelebihan berat badan. Ketika berat badan kita bisa dikendalikan, tentu resiko terserang penyakit penyakit yang disebabkan berat badan berlebih akan bisa dihindari, terutama penyakit jantung. 
Dr.dr.Ismoyo Sunu, SpJP, FIHA, yang juga merupakan Ketua PP-PERKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia), mengatakan, penyakit jantung dapat dicegah dengan memperhatikan 3 masalah penting dalam kehidupan sehari-hari. "Konsumsi makanan sehat, stop merokok, dan olahraga yang teratur dan terukur", demikian katanya. (adien)

Komentar