Featured Post

Virginia Woolf sang Mrs. Dalloway

Virginia Woolf memang dikenal dengan gaya menulisnya yang sangat detail dalam menggambarkan sebuah situasi atau kejadian sehingga mampu membawa pembaca hanyut di dalam setiap karyanya.




sembilanpost.com
Virginia Woolf


Google doodle hari ini merayakan ulang tahun ke 136 salah seorang tokoh sastra terbesar dunia Virginia Woolf. Ia merupakan tokoh penting dalam komunitas satra London pada masa Perang Dunia pertama. Ia menjadi anggota sebuah perkumpulan sastra Bloombsburry. Karyanya yang paling terkenal antara lain Mrs. Dalloway, To The Lighthouse Orlando, dan esainya yang berjudul A Room One's Own. Mrs. Dalloway menjadi salah satu karya terbesarnya. Novel ini bercerita mengenai seorang tokoh fiktif bernama Clarissa Dalloway dengan seting waktu pasca Perang Dunia I. Novel ini disebut salah satu novel terbaik Virginia Wolf karena ditulis secara detail sehingga pembaca dapat membayangkan setiap gerakan si tokoh.

Virginia Woolf memang dikenal dengan gaya menulisnya yang sangat detail dalam menggambarkan sebuah situasi atau kejadian sehingga mampu membawa pembaca hanyut di dalam setiap karyanya. Menulis menjadi obat sekaligus caranya berlari dari kenyataan hidup yang menghimpitnya kala itu. Woolf selalu merasa lega saat dirinya menuangkan gejolak emosinya melalui tulisan. Tak heran jika kebanyakan novelnya berkisah tentang gejolak emosi dan pemberontakan tokohnya terhadap realita. 

Perempuan yang lahir pada 25 Januari ini mengabdikan diri pada dunia sastra modernis pada abad ke 20. Beberapa orang menganggap dia adalah seorang feminis, meskipun Virginia sendiri membantah hal tersebut, karena ia merasa bahwa hal itu menunjukkan suatu obsesi dengan wanita dan permasalahannya. Ia lebih memilih disebut sebagai seorang humanis.

Malang, saat Perang Dunia II berkecamuk di Eropa Woolf mengalami depresi berat. Woolf tidak dapat mengatasi depresinya tersebut. Suatu hari Woolf mengenakan mantel dan mengisi kantung mantelnya dengan batu dan berjalan ke Sungai Ouse pada 28 Maret 1941. Ia kemudian terjun ke sungai itu. Mayatnya diketemukan tiga minggu kemudian oleh petugas keamanan.

Popularitasnya sempat menurun setelah Perang Dunia II, namun pada tahun 1970-an karya Woolf kembali bergaung dengan generasi baru pembaca selama gerakan feminis.




Komentar