Baju baru, saweran Lebaran, ketupat dan opor, mudik, serta berkeliling tetangga dan kerabat untuk saling memaafkan adalah tradisi Lebaran di Indonesia. Bagaimana dengan di negara lain?
1. Pagelaran seni meramaikan Lebaran di Arab
Merayakan kemenangan setelah sebulan menjalankan ibadah puasa, masyarakat di Arab menghias rumah mereka dan memasak daging domba yang dicampur dengan nasi dan sayuran. Mereka juga mengadakan pertunjukkan seni. Pertunjukkan seni seperti teater, parade musi, dan pembacaan puisi, dimaksudkan untuk memeriahkan hari yang sudah ditunggu-tunggu masyarakat selama setahun. Usai Shalat Ied, mereka akan makan bersama keluarga. Setelahnya, mereka pergi bersilaturahmi dengan sanak saudara serta tetangga.
2. Bayraminiz Kutlu Olsun dan Festival Permen dan Koin di Turki
Saat “Bayram”, sebutan Lebaran untuk masyarakat Turki, orang-orang akan mengenakan pakaian khas yang dinamakan Bayramlik. Ketika bersalaman, mereka mengucapkan, “Bayraminiz Kutlu Olsun”, “Mutlu Bayramlar”, atau “Bayraminiz Mubarek Olsun”. Ketiga salam itu artinya hampir sama, yaitu selamat merayakan Hari Raya Bayram.
Kaum pria melaksanakan sholat Ied, sementara perempuan menunggu di rumah. Usai sholat Ied, mereka berkeliling dari rumah ke rumah untuk memberikan salam Bayram dan doa. Sebagai balasannya, mereka akan diberikan hadiah berupa coklat, permen, uang koin, atau makanan tradisional Turki seperti Lokum dan Baklava.
3. Kopiah putih saat lebaran di China
Mayoritas umat Muslim di China ada di daerah Xinjiang dan Yunnan. Sehingga pada saat Lebaran, kedua wilayah ini terlihat ramai. Usai sholat Ied, umat Muslim di China akan bersilaturahmi dan makan bersama dengan keluarga dan tetangga terdekat.
Seusai bersilaturahmi, mereka mengunjungi makam leluhur atau makam tokoh Muslim setempat untuk berziarah. Baju khas Lebaran adalah jas yang khas dan kopiah berwarna putih bagi laki-laki, sedangkan kaum perempuan akan menggunakan baju hangat dan kerudung.
4. Pakaian warna-warni di Amerika
Komunitas masyarakat muslim yang ada di negara ini menginformasikan datangnya hari raya lebaran melalui sambungan telepon ataupun internet (e-mail). Seru dan unik, ya.
Mereka juga mengenakan pakaian warna-warni sesuai dengan negara asalnya mengingat banyak sekali kaum imigran di sana. Selesai shalat, dilanjutkan dengan saling mengucapkan Happy Eid atau Eid Mubarak antarsesama jemaah Shalat Id, para kenalan dekat dan kaum kerabat.* (Erin)
Komentar