Untuk yang gampang ngilu atau punya masalah dengan perut, mungkin jangan terlalu serius menontotn filem ini. Setidaknya sepertiga pertunjukkan dipenuhi dengan semburan darah.
Ini bukan filem baru. Filem yang telah tayang di bioskop-bioskop Amerika pada 29 April 2016 ini cocok untuk penggila filem brutal dan sadis. Anda bisa mencari DVD-nya atau melihatnya dalam tayangan streaming.
Green Room adalah istilah bagi ruang tunggu di belakang panggung yang digunakan oleh artis untuk beristirahat atau persiapan untuk manggung. Kebetulan setting yang digunakan sang sutradara, Jeremy Saulnier, adalah hutan rimba yang rimbun dengan pohon-pohon hijau. Filem berdurasi 95 menit ini dipenuhi dengan pistol, shotgun, pisau, golok, hingga anjing yang siap mengunyah manusia sampai tewas.
Sebuah grup band punk rock 'The Ain't Rights' mengadakan promo melalui sebuah radio lokal. Mereka pun diundang tampil dalam sebuah klub yang letaknya terpencil di kawasan Oregon. Mereka adalah Pat (Anton Yelchin), Sam (Alia Shawkat), Reece (Joe Cole), dan sang vokalis Tiger (Callum Turner).
Usai konser di klub yang cukup aneh ini mereka terperangkap dalam sebuah peristiwa yang tak pernah mereka duga sama sekali. Sebagai saksi dari sebuah peristiwa pembunuhan yang terjadi di dalam klub tersebut, mereka terseret dalam persoalan yang mengerikan. Apalagi sang pemilik klub, Darcy (Patrick Stewart), begitu khawatir jika polisi ikut campur. Tentu ini mengindikasikan ada sesuatu yang besar di baliknya. Sesuatu yang jauh lebih besar dari sekedar pembunuhan seorang gadis.
Sedikit mengenai pemeran utama filem ini, Pat yang diperankan oleh Anton Yelchin, telah meninggal dunia pada 19 Juni 2017, dua bulan setelah filem Green Room tayang. Ia meninggal karena tergencet mobilnya sendiri pada saat akan membuka pintu pagar rumahnya. Yelchin pada saat kejadian baru saja menyelesaikan filmnya, sekuel Star Trek Beyond. Rest in Peace, Yelchin.*
Komentar