Featured Post

Keanehan dan Keunikan dalam Film Freak Show (2018)

Kamu adalah kamu. Tak perlu mengkhawatirkan orang lain sepanjang dirimu berada pada keyakinanmu sendiri



You can call me a freak, okay. I am what I am. You’re all freak too, I mean…. look at you. Isn’t that what being a teenager is all about? I think we’re all pretty worried that we’re not gonna fit in. …………………… Love who’re you’re gonna love. Follow whatever path it is that makes you be the person that you are.”

 
Banyak yang mengatakan bahwa Trudie Styler mengangkat film ini dengan tema LGBT. Namun, jangan risau, sepanjang putarannya tak ada adegan yang 'mengkhawatirkan', kecuali 'keanehan' yang dibuat Bloom,
seorang anak laki-laki yang selalu berdandan unik nyaris aneh.

Beberapa pelajaran di dalamnya bisa kita petik, seperti saat Bloom berusaha memberikan kik balik dengan cara yang elegan pada serombongan gadis-gadis yang kerap menghinanya serta keteguhan Bloom dalam menghadapi semua kejahatan teman-temannya.

Billy Bloom (Alex Lawther) terlahir dari keluarga kaya raya yang tidak bahagia. Ayahnya (Larry Pine) begitu sibuk sampai-sampai lupa memiliki istri dan anak. Berbanding terbalik dengan ibunya, Muv (Bette Midler), aktris opera yang suka pesta dan sangat memanjakan Bloom. 

Kedekatan Bloom dan ibunya membawa pengaruh besar pada kepribadiannya. Gaya berpakaian ibunya yang glamour dan menawan melekat kuat dalam diri Bloom.

Ketika orangtuanya berpisah saat ia masih sangat kecil, Bloom memilih ikut dengan ibunya. Namun, saat Bloom beranjak dewasa dan ibunya harus pindah ke beberapa tempat, Bloom 'dikembalikan' kepada ayahnya. Walau ayahnya tidak secuek dulu bahkan mulai perhatian kepadanya, Bloom tetap tak merasa nyaman tinggal dengan ayahnya. Rumah mewah dan uang yang banyak tak menjadikan Bloom lupa pada ibunya. Dia justru terus-terusan merasa rindu. Aksesoris dan perlengkapan dandan ibunya yang ia bawa dalam koper, kerap ia pakai saat berada di kamar mewahnya. 



Ketika Bloom memulai hari pertamanya di sebuah sekolah menengah atas, Bloom yang selalu tampil dengan dandanan perempuan, menjadi bahan ejekan. Mulanya ia merasa sangat menderita. Ejekan-ejakan itu berujung pada pembully-an. Beberapa anak laki-laki yang “gemas” dengan penampilan Billy menghabisinya di salah satu ruang sekolah hingga membuat Billy koma selama 5 hari. Namun, Bloom selalu ingat pesan ibunya untuk tetap menjadi anak yang manis dan baik. Lebih dari itu Bloom sebenarnya memiliki otak yang cerdas.

Bloom memiliki sahabat,
seorang laki-laki tampan dan berprestasi di sekolah, Flip Kelly (Ian Nelson). Flip menjadi teman Billy karena ia tertarik dengan seni. Flip ingin mengubah Billy menjadi seperti lelaki yang sesungguhnya. Sayangnya, oleh teman-temannya Flip malah dituduh  sebagai gay karena dekat dengan Billy. 


Bloom pun berusaha tenang menghadapi hal-hal di sekitarnya. Ia bahkan bertekad akan menjadi Ratu Terbaik (Queen Homecoming) di sekolahnya agar ia menjadi siswa terbaik di sekolahnya.

Film Freak Show sebenarnya telah tayang di Festival Film Berlin pada Februari tahun 2017, namun baru dirilis di Amerika pada Januari 2018. Film berdurasi 1 jam 31 menit yang diproduksi oleh Flower Films dan Maven Pictures ini dibuat berdasarkan novel berjudul sama karya James St James.* (Erin)



Mau lihat film yang sendu-sendu berkelas? Yuk, meluncur ke Hantu Sendu dalam A Ghost Story










Komentar