Featured Post

Alamo, Benteng dan Peperangan, Hingga Hantu Para Korban



Pohon-pohon tua nampak tumbuh kuat menaungi taman di sekitar bangunan benteng, menjadikan suasana rimbun dan adem. Sementara bangunan yang berdiri sejak 1718 oleh Gereja Katolik itu kian gagah dalam pesona usia tuanya. 




Benteng Alamo, sebuah kisah kelam pada ratusan tahun lalu. Pada awalnya benteng yang semula bernama Mision San Antonio de Valero ini didirikan sebagai misi gereja. Namun, karena posisinya yang strategis, tentara wilayah Texes pun mengambil alih bangunan ini. 


Benteng Alamo merupakan pintu gerbang ke daerah Texas, Amerika Serikat. Ketika itu Texas belum menjadi negara bagian AS. Sejarah mencatat betapa benteng kokoh ini menjadi rebutan hingga memakan banyak korban. Benteng Alamo sendiri merupakan saksi sejarah berdirinya Texas.




Musim semi tahun 1836, pasukan Jenderal Santa Ana dari Mexico berusaha merebut benteng ini. Ribuan orang dikerahkan untuk menakut-nakuti 200 petugas penjaga benteng. 

Jenderal Santa Ana adalah ahli taktik perang yang hebat. Dia melarang pasukannya menyerang benteng Alamo. Namun, dia memerintahkan anak buahnya agar menembakkan meriam setiap malam ke arah benteng agar para penjaga ketakutan. Trik itu memang jitu. Petugas penjaga benteng sangat tersiksa karena dentuman meriam setiap malam yang mengincar nyawa mereka. Bala bantuan yang diharapkan tidak kunjung datang. 

Walau setiap malam tersiksa melawan ribuan pasukan Jenderal Santa Ana, para petugas penjaga benteng tetap bertahan. Mereka tidak meninggalkan benteng dan tetap setia menjaga walau nyawa taruhannya. Sampai kemudian pasukan Jenderal Santa Ana benar-benar melakukan serangan. 

Sekitar 1600 serdadu Meksiko di bawah pimpinan Jenderal Santa Ana menyerang 200 penjaga dan penduduk Texas. Semua terbunuh pada pertempuran 12 hari di kompleks Benteng Alamo. 

Mayat-mayat korban pengepungan dalam masa revolusi Texas itu dikubur ala kadarnya dengan hanya ditumpuk dan ditindih potongan kayu dari hutan, dalam sebuah kuburan massal. Bahkan, saking tidak ada waktu lagi untuk mengubur semua mayat, banyak di antaranya yang dibuang ke sungai San Antonio! 



Dari 200 korban tewas di Benteng Alamo itu, adalah Dacy Crockett, seorang penjelajah legendaris Amerika yang memiliki kemampuan menjelajah sSungai Misissipi dan menembak. Ia tewas dalam pertempuran bersama tiga orang temannya. Mayatnya dibakar lalu dikubur di bawah pohon dalam komplek benteng. 

Kisah tragis yang juga sangat memilukan ini menjadi legenda. Texas menjadi saksi sejarah kelam pertempuran Alamo. Darah para korban yang mengotori benteng Alamo menjadi cerita pilu dalam sejarah Texas. 

Banteng Alamo tetap tegak berdiri. Pada beberapa bagian nampak terlihat suasana lembab dan menebar aura misteri yang sulit untuk digambarkan. Tak hanya pada lorong dan beberapa bagian ruangan, juga pada taman di sekitar benteng.





Konon, di benteng ini sering terjadi penampakan seorang anak laki-laki kecil berambut pirang. Ia muncul di jendela sebelah kiri kamar atas benteng yang sekarang menjadi toko souvenir. Anak itu menjadi korban dalam pertempuran. Meski sudah dievakuasi saat pengepungan terjadi, tapi sosok hantunya kembali ke benteng itu dan menyaksikan keluarganya terbunuh. Biasanya hantu si anak ini muncul pada minggu pertama bulan Februari setiap tahunnya.* (Adien)

Komentar