Featured Post

Penyanyi Bryan Adams Meminta Maaf Soal Cuitannya Tentang Virus Corona Yang Dianggap Rasis

websembilan.blogspot.com
Bryan Adams/Net


Penyanyi rock asal Kanada, Bryan Adams,  meminta maaf setelah memposting kata-kata kasar tentang virus corona di akun  media sosial miliknya. Postingannya dianggap sebagai serangan rasisme terhadap etnis Cina.

Pelantun lagu “heaven” ini  mengaku menyesal telah membuat pernyataan yang akhirnya dianggap sebagai serangan rasial terhadap etnis Cina.

 "Permintaan maaf untuk siapa saja dan semua yang tersinggung dengan postingan saya kemarin, Saya memiliki cinta untuk semua orang," ungkapnya seperti dikutip dari AFP, Rabu (13/5).

Sebelumnya, pada hari Senin (11/5), ia mengungkap kekesalannya pada virus corona dengan menyalahkan orang-orang yang memakan kelelawar yang dipercaya sebagai hewan yang menyebarkan virus corona.

 "Malam ini seharusnya menjadi awal dari persekongkolan pertunjukan ... tapi terima kasih kepada beberapa kelelawar, pemakan kelelawar, penjualan hewan pasar basah serakah pembuat virus, seluruh dunia sekarang ditahan, belum lagi ribuan yang menderita atau meninggal karena virus ini, "tulisnya.

Sementara kelompok-kelompok pecinta hewan justru memuji seruannya untuk berhenti makan daging. Yang lain menganggap cuitan Bryan Adams sarat dengan kata-kata anti-Cina.

"Ini sangat tidak bertanggung jawab dan sangat rasional," kata Amy Go, dari Dewan Nasional Kanada untuk Keadilan Sosial.

"Dia idola Kanada dan dia mengipasi api rasisme anti-Cina, dan berkontribusi pada peningkatan ejekan penuh kebencian dan serangan terang-terangan pada orang-orang Cina dan Asia di Kanada dan di seluruh dunia," tambahnya.

Dalam permintaan maafnya,  Adams mengaku tidak bermaksud menyinggung siapapun. Dia mengatakan hanya ingin menyuarakan agar tidak ada lagi kekejaman pada hewan dan menyarankan semua orang untuk menjadi vegetarian.

 "Tidak ada alasan, saya hanya ingin mengoceh tentang kekejaman terhadap hewan yang mengerikan di pasar-basah ini menjadi sumber kemungkinan virus, dan mempromosikan veganisme."

Belakangan Adams telah menghapus  tweet yang menyinggung itu, tetapi pesan itu tetap ada di akun Instagram miliknya.

Pasar basah menjual makanan dan hasil bumi segar, termasuk hewan ternak dan margasatwa.

Badan Orgaisasi Kesehatan dunia (WHO), pada pekan lalu telah mengatakan bahwa pasar basah di Wuhan kemungkinan menjadi sumber yang menguatkan penyebaran wabah virus corona tersebut.


Komentar